• Breaking News

    iklan

    Selasa, 24 Desember 2013

    ASKEP ANAK DENGAN SYNDROM NEFROTIK


    NEFROTIK SYNDROM
    Adanya injuri pada glomerular biasanya diikuti adanya :
    Proteinuria
    Hypoalbuminemia
    Hyperlipemia
    Edema
    Peningkatan permiabilitas glomerular terhadap protein plasma kehilangan.
    Proteinuria >>
    JENIS NEFROTIK SYNDROM :
    Nefrotik Syndrom Primer
    Terbatas pada injuri glomerular
    Minimal Change Nefrotik Syndrom (MCNS).
    >> pada anak usia prasekolah.
    Penyebabnya tidak jelas
    Neprosis idiopatik, minimal lesion neprosis, lipoid neprosis/uncomplicated nefrosis
    Sakit yang tidak spesifik : infeksi virus saluran pernafasan mendahului adanya manifestasi : 4  -  8  hari.
    Nefrotik Syndrom Sekunder 
      Berkembang sebagian bagian dari sakit sistematik
    Terjadi setelah berkumpulnya kerusakan – kerusakan pada glomerulus
    Penyebab tersering dari kerusakan glomerulonefritis
    Biasanya sekunder pada penyakit vascular ( seperti : Dic dan anaphy lactoid purpura atau keracunan obat : trimethadione, sengatan atau bisa ular
    Memberi gejala utama    penyakit ginjal pada anak dengan AIDS
    CONGENITAL NEFROTIK SYNDROM   :
    Gen yang resesif pada autosom
    Biasanya terjadi pada bayi yang kecil umur gestasinya
    Proteinuria dan edema   manifestasi awal
    Type ini tidak berespon terhadap terapi yang biasa dilakukan
    Kematian dapat cepat bila bayi menolak adanya dialysis atau transplantasi ginjal
    Kerusakan glomerulus pada ginjal



    Proteinuria
    ( massive )


    Hipoproteinemia           Peningkatan sintesis
    protein& lemak pada hati


    Hypovolemia          penurunan tekanan onkotik           Hyperlipidemia



    Penurunan aliran darah keginjal               Peningkatan sekresi ADH dan aldosteron



              Pelepasan renin                   Reabsorpsi Na dan air                Edema  



               Vasokontriksi                                              Peningkatan tekanan hydrostatik
    MANIFESTASI KLINIS
    Berat badan meningkat
    Pembengkakan pada wajah, terutama disekitar mata
    Edema anasarka
    Pembengkakan pada labia / skotum
    Asites
    Diare, nafsu makan menurun, absorbsi usus menurun edema pada mukosa usus
    Volume urine menurun, kadang – kadang berwarna pekat dan berbusa
    Kulit pucat
    Anak menjadi iritabel, mudah lelah / letargi
    Celulitis, pneumonia, peritonitis atau adanya sepsis
    Azotemia
    TD biasanya normal / naik sedikit
    EVALUASI DIAGNOSTIK  :
    Diagnosis ditegakan berdasarkan riwayat penyakit dan manifestasi klinis
    Konsentrasi total serum protein menurun : albumin menurun (± 2 g/dl) plasma lipid meningkat
    Serum kolesterol naik 450 –1500 mg / dl
    Hb dan Ht biasanya normal atau meningkat
    Jumlah platelet meninggi (500.000 – 1.000.000) hemokonsentrasi
    Konsentrasi serum sodium menurun  ± 130 – 135 Meq / L
    Biopsi Renal :
    -  Memberikan informasi tentang status glomerulus dan type dari NS, serta respon dari obat.
    MANAGEMENT TERAPEUTIK 
    Mengurangi eksresi protein dalam urine dan mempertahankan urine terbatas dari protein
    Mencegah infeksi akut
    Mengontrol edem
    Meningkatkan nutrisi
    Mengembalikan penyesuaian dari gangguan proses metabolik 
    TINDAKAN UMUM  :
    Prisipnya supportive
    Anak dipertahankan dalam keadaan bed rest namun aktivitasnya tidak dibatasi pada fase remesi
    Infeksi akut dengan pemberian antibiotik yang sesuai 
    Memberikan diet yang sesuai  membatasi garam 
    Intake tinggi proteindikurangi gagal ginjal & azotemia
    Terapi kortikosteroid : 
    Dimulai dini pada saat anak didiognosis NS
    Pemberian secara oral dalam dosis 2 mg/kg BB = 10 hari – 2 mgg sampai urine bebas dari protein
    Perhatikan Es yang terjadi seperti Growth Retardation, katarak, obesitas, hypertensi, perdarahan GI, infeksi 
    Terapi imunosupresant
    Memungkinkan mengurangi relaps dan memberikan tahap remisi dalam jangka waktu yang lama
    Misalnya pemberian cyclophos phamide yang digabung dengan prednison 2-3 bl 
    Pemberian diuretic
    Furosemid yang dikombinasi dengan metolazone
    Plasma expander seperti “ salt poor human albumin “
    PROGNOSIS  :
    Tergantung pada respon anak pada terapi steroid
    Kerusakkan dapat diminimalkan bila deteksi dini dan tindakan yang cepat dan terapi untuk menghilangkan proteinuria
    80 % anak mempunyai pronosis yang baik
    NURSING CONSIDERATION  :
    PENGKAJIAN :
    Mengkaji adanya retensi cairan dan ekskresinya
    Mengkaji intake & autput
    Mengkaji integritas kulit
    Melakukan pengukuran lingkar abdomen dan menimbang BB
    Mengkaji adanya edem
    Memonitor tanda-tanda vital
    DIAGNOSA KEPERAWATAN  :
    Gangguan volume cairan : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan.dengan akumulasi cairan pada jaringan tubuh

    Tujuan : 1. Gejala akumulasi cairan tidak terjadi

    Kriteria. hasil : Tidak ada edema
    Intervensi :
    Mengkaji, mencatat, intake, dan output 
    Menimbang BB
    Rasionalisasi : Untuk mengkaji adanya retensi
    Mengkaji perubahan pada edema :
    Mengukur lingkar abdomen
    Rasionalisasi : Untuk mengkaji adanya asites
    Memonitor edema disekitar mata dan daerah yang edema
    Catat adanya pitting jika ada
    Catat warna dan texture dari kulit
    Tes Bj urine, dan albumin
    Rasionalisasi : Hyperalbuminuria adalah manifestasi pada NS 
    Tampung urine untuk keperluan laboratorium
    Kolaborasi pemberian kortikosteroid sesuai kebutuhan
    Rasionalisasi : Untuk mengurangi eksresi protein dalam urine
    Kolaborasi pemberian diuretic jika di indikasikan
    Rasionalisasi : Untuk mengurangi edema
    Membatasi cairan

    Tujuan : 2. Anak akan menerima cairan yang sesuai
    Kriteria Hasil : Tidak menunjukan gejala kelebihan cairan
    Intervensi 
    Berikan cairan dengan hati-hati
    Rasionalisasi : Agar anak tidak menerima cairan berlebihan 
    Monitor infus intravena
    Rasionalisasi : Mempertahankan intake
    Gunakan strategi untuk mencegah kelebihan intake
    Gunakan botol kecil untuk intake cairan
    Rasionalisasi : Volume cairan    melebihi batas
    Semprot mulut dengan pendingin
    Rasionalisasi : Mencegah feeling anak terhadap kekeringan
    Berikan permen karet dan permen manis
    Pertahankan bibir basah dengan memberikan minyak / madu
    Rasionalisasi : Memberikan kenyamanan dan mencegah bibir pecah-pecah 

    2. Risiko tinggi defisit volume cairan (intravaskular) berhubungan.dengan kehilangan cairan, protein & edema 

    Tujuan : Akan menunjukan tidak adanya kejadian kehilangan cairan intravaskular atau syok hipovolemik

    Kriteria. hasil : Tanda – tanda syok hipovolemik tidak ada
    Intervensi
    Monitor tanda-tanda vital
    Rasionalisasi : Untuk mendeteksi tanda-tanda fisik dari penurunan cairan
    Mengkaji frekuensi dan kualitas nadi
    Rasionalisasi : Untuk mengetahui tanda syok hipovolemik
    Mengukur tekanan darah
    Rasionalisasi : Untuk mendeteksi syok hipovolemik
    Laporkan kejadian-kejadian yang tidak normal
    Rasionalisasi : Mempercepat tindakan perawatan 
    Kolaborasi pemberian salt – poor albumin
    Rasionalisasi : Sebagai plasma expander
    3. Risti infeksi berhubungan.dengan pertahanan tubuh yang menurun, cairan overload
    Tujuan : Infeksi tidak terjadi

    Kriteria hasil : Tanda-tanda infeksi tidak ada
    Anak dan keluarga akan menggunakan kegiatan - kegiatan yang meningkatkan kesehatan
    Intervensi
    Lindungi anak dari orang yang terkena infeksi
    Rasionalisasi : Untuk meminimalkan masuknya organisme
    Tempatkan anak diruangan non infeksi
    Batasi kontak langsung dengan orang yang menderita infeksi
    Ajarkan pengujung untuk mencegah infeksi seperti : cuci tangan
    Gunakan tehnik aseptic pada setiap tindakan
    Lakukan cuci tangan yang baik
    Pertahankan anak dalam keadaan hangat dan kering
    Rasionalisasi : Anak mudah terserang ISPA
    Monitor temperatur
    Rasionalisasi : Deteksi awal dari infeksi
    Ajarkan orang tua mengenai tanda dan gejala infeksi
    EVALUASI
    Keefektifannya ditentukan oleh pengkajian ulang yang terus menerus dan evaluasi dari perawatan yang telah dilakukan dan kriteria hasilnya
    Monitor tanda vital dan kaji kulit dari infeksi
    Mengukur intake dan output dan memeriksa urin albumin 
    Mengkaji nafsu makan
    Mengobservasi dan berdiskusi dengan anak & keluarga tentang pengertian mereka mengenai penyakitnya, terapi, dan tindakan – tindakan medis lainnya

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel