• Breaking News

    iklan

    Jumat, 29 November 2013

    ASKEP ABORTUS


    A. PENGERTIAN
    Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu (IKPK dan KB, 1992).
    Abortus atau keguguran dibagi menjadi
    1. Berdasarkan kejadiannya
    a. Abortus spontan terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri
    b. Abortus buatan sengaja dilakukan sehingga kehamilan diakhiri. Upaya menghilangkan konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :
    Indikasi medis
    Yaitu menghilangkan kehamilan atas indikasi untuk menyelamatkan jiwa ibu. Indikasi tersebut diantaranya adalah penyakit jantung, ginjal, atau penyakit hati berat dengan pemeriksaan ultrasonografi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim. 
    Indikasi social
    Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek social, menginginkan jenis kelamin tertentu, tidak ingin punya anak, jarak kehamilan terlalu pendek, belum siap untuk hamil dan kehamilan yang tidak diinginkan.


    2. Berdasarkan pelaksanaanya
    Abortus buatan teraupetik. Dilakukan oleh tenaga medis secara legalitas berdasarkan indikasi medis
    Abortus buatan illegal yang dilakukan tanpa dasar hokum atau melawan hokum (Abortus Kriminalis).
    3. Berdasarkan gambaran klinis
    Keguguran lengkap (abortus kompletus), semua hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya.
    Keguguran tidak lengkap (abortus inkompletus), sebagian hasil konsepsi masih tersisa dalam rahim yang dapat menimbulkan penyulit.
    Keguguran mengancam (abortus imminen), abortus ini baru dan masih ada harapan untuk dipertahankan.
    Keguguran tak terhalangi (abortus insipien), abortus ini suadah berlangsung dan tidak dapat dicegah atau dihalangi lagi.
    Keguguran habitualis, abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3 kali.
    Keguguran dengan infeksi (abortus infeksiousus), keguguran yang disertai infeksi sebagian besar dalam bentuk tidak lengkap dan dilakukan dengan cara kurang legeartis.
    Missed abortion, keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22, tetapi tertahan dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati. 

    B. ETIOLOGI
    Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang berpengaruh adalah :
    a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :
    Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom seks
    Faktor lingkungan endometrium terjadi karena endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.selain itu juga karena gizi ibu yang kurang karena anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan.
    Pengaruh luar
    Infeksi endometrium
    Hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat dan radiasi
    Faktor psikologis
    Kebiasaan ibu (merokok, alcohol, kecanduan obat)

    b. Kelainan plasenta
    Infeksi pada plasenta
    Gangguan pembuluh darah
    Hipertensi
    c. Penyakit ibu
    Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia dan sifilis
    Anemia
    Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM
    Kelainan rahim
    C. PATOFISIOLOGI
    Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
    Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
    Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
    Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
    Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan
    Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.
    D. TANDA DAN GEJALA
    Tanda dan gejala pada abortus Imminen :
    Terdapat keterlambatan dating bulan
    Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules
    Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim
    Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim
    Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif

    Tanda dan gejala pada abortus Insipien :
    Perdarahan lebih banyak
    Perut mules atau sakit lebih hebat
    Pada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba

    Tanda dan gejala abortus Inkomplit :
    a. Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis
    b. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat
    c. Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi
    d. Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma)

    Tanda dan gejala abortus Kompletus :
    Uterus telah mengecil
    Perdarahan sedikit
    Canalis servikalis telah tertutup

    Tanda dan gejala Missed Abortion :
    Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin
    Buah dada mengecil kembali

    E. DIAGNOSA DAN INTERVENSI
    Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :
    1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang abortus
    Tujuan : kecemasan ibu berkurang
    Tindakan :
    Lakukan komunikasi terapetik dengan pasien
    Berikan informasi tentang abortus
    Yakinkan pasien tentang diagnosa
    2. Resiko infeksi berhubungan dengan pendarahan pervaginam
    Tujuan : infeksi dapat dicegah
    Tindakan :
    Observasi perdarahan
    Observasi TTV
    Lakukan tindakan sesuai prosedur aseptic
    Kolaborasi pemberian obat antibiotik
    3. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus, perubahan dinding endometrium dan jalan lahir
    Tujuan : nyeri berkurang
    Tindakan :
    Kaji skala nyeri
    Anjurkan pasien untuk bedrest total
    Berikan pasien posisi yang nyaman
    Kolaborasi pemberian obat analgetik
    4. Resiko syok hipofolemik berhubungan dengan perdarahan pervaginam
    Tujuan : syok dapat dicegah

    Tindakan :
    Observasi perdarahanObservasi TTV
    Anjurkan pasien untuk bedrest total
    Kolaborasi pemberian obat anti koagulan

    5. Berduka berhubungan dengan kehilangan
    Tujuan : pasien dan keluarga tabah menghadapi kenyataan kehilangan
    Tindakan :

    Beri dorongan klien dan keluarga untuk dapat menerima keadaan
    Memotivasi pasien dan keluarga untuk tabah dan sabar
    Bila berlebihan kolaborasi untuk konsultasi dengan psikolog
    tag : askep abortus, asuhan keperawatan abortus, pathway abortus, abortus kompletus, abortus inkompletus, abortus imminen, abortus insipien, abortus infeksiousus, Missed abortion

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel