• Breaking News

    iklan

    Jumat, 05 April 2013

    Typhus abdominalis


    TYPOID / TYPHUS ABDOMINALIS

    1. A. KONSEP PENYAKIT

      1. 1. PENGERTIAN
    Typhus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran.(Suryadi,Skp,2001:281) 
      1. 2. PENYEBAB
    Basil / kuman salmonella Typhosa, Salmonela paratyphosa.
    Salmonela Typosa mempunyai 3 macam anti gen yaitu:
      1. a. Antigen O (Ohne Hauch)
    Somatik terdiri dari zat kompleks lipopoli sakarida.
      1. b. Antigen H (Hauch)
    Terdapat pada flagela dan bersifat termolabil.
      1. c. Antigen V1 (Kapsul)
    Merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi antigen O terhadap fagositosis.(Dr.T.H Rompengan,1997:57)

      1. 3. PATOFISIOLOGI
    Kuman salmonella typhosa masuk kesaluran cerna bersama makanan/minuman menuju ke usus halus mengadakan infasi kejaringan limfoid usus halus(plak peyer) dan jaringan limfoid mesentrika. Setelah menyebabkan keradangan dan nekrosis setempat,kuman lewat pembuluh limfe masuk ke pembuluh darah menuju organ retikulo endotelia terutama hati dan limpa.ditempat ini kuman difagosit. Dan kuman yang tidak difagosit berkembang biak,kuman kembali ke pembuluh darah(bakteria sekunder) dan sebagian masuk kembali ke organ tubuh terutama pada limfa dan kandung empedu menuju ke rongga usus sehingga menyebabkan reinfeksi diusus halus.Demam tifoid disebabkan karena kuman salmonella typhi dan endotoksin merangsang pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.Selanjutnya zat pirogen yang beredar didarah mempengaruhi hipotalamus sehingga menimbulkan gejala demam.Luka/tukak pada usus menyebabkan perdarahan bahkan perforasi.        


    Infeksi oleh S. Typhi

    Saluran pencernaan

    usus halus, plaque peyer  kelenjar limfoid

    Peredaran darah  dalam waktu 24 – 72 jam  bakterimia primer

    Zat pirogen Organ retikulo endotelia (hati, limpha, sumsum tulang)      Hypertermia
    (panas meningkat)
                           Berkembang biak dalam retikuloendotelial  endotoksin  bakterimia sekunder

                                                           Peredaran darah/bakterimia            Ggn pemenuhan nutrisi


       Lidah kotor                                 Kelenjar limphoid usus halus 
       Diare                                          (tukak pd mukosa usus/plak)
       Bibir kering 
       Mual/muntah                                                                                          Ggn kebutuhan cairan
      
     Bedrest                                   Perdarahan (perforasi peritonitis)                           Ggn ADL, ketakutan
     Kelemahan

    Sumber: (Dr.T.H Rampengan,1997 :55-56)
      1. 4. PATOGENESIS:
    Penularan  Salmonella Typhy  terjadi melalui mulut oleh makanan yang tercemar. Sebagian kuman akan di musnahkan dalam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, mencapai jaringan limpoid dan ber kembang biak.
     Proses penyakit di bagi dalam 3 fase :
    Salmonela typhi melalui air dan makanan yang terkontaminasi masuk keadalam tubuh  dengan mekanisme penyakitnya sebagai berikut:
      1. 1. Infasi terhadap jaringan limpoid intestinal dan proliferasi bacteri.  Fase ini berlangsung 2 minggu; asimpthomatis.\
      2. 2. Infasi aliran darah bacteraemia menyebabkan meningkatnya suhu tubuh. Terjadi reaksi imunologi sampai fase berikutnya dalam 10 hari.  Kultur darah dan urine positif selama periode febris. Antibodi S.Typhy tampak dalam darah. Test widal positif pada akhir fase ini. 
      3. 3. Lokalisasi bacteri dalam jaringan limfoid intestinal nodus masenterik gall bladder, hati, limpa. Terjadi nekrosis lokal reaksi hipersentifitas antigen antibodi. 

      1. 5. TANDA DAN GEJALA
    a. Minggu I : infeksi akut (demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, diare)
    b. Minggu II  : Gejala lebih jelas (demam, bradikardia relatif, lidah kotor, nafsu makan menurun, hepatomegali, ggn kesadaran).

    Lesi pada usus halus
    Kelainan patologic utama terjadi di usus halus terutama ileum bagian distal tetapi dapat i temukan pada jejunu dan colon.
    Seguelae
    Lesi sembuh dengan scaring yang minimal  ulcerasi yang dalam pada usus halus.
    Persisten cronic infeksi pada gall bladder atau ginjal “carries”.





    DAFTAR PUSTAKA

          1. 1. Dr.T.H Rampengan,DSAK & Dr. I.R Laurentz,DSAK (1997), Penyakit Infeksi Tropik pada Anak,EGC, Jakarta.
          2. 2. Suriadi & Yuliani Rita (2001), Asuhan Keperawatan Pada Anak, CV Agung Setia, Jakarta.
          3. 3. Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak FK Unud (1997), Buku Standar Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unud, Denpasar.
          4. 4. Lynda Juall Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
    Soetjiningsih (2000), Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta


    untuk data yang lebih lengkap silahkan download

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel